Pendakian Merapi

Photo ini diambil diatas puncak gunung merapi jawa tengah pada saat beberapa hari sebelum merapi meletus (25 Oktober 2010).

Gunung Bromo

Belakang saya ini adalah Gunung Bromo yan terletak di daerah perbatasan Lumajang-Probolinggo-Pasuruan-Malang.

Kumpul-kumpul

Inilah kegiatan kami kalo pas malam hari,Ngopi pinggir jalan.

Teman Kuliah

Teman-teman kalau pas lagi pada narsis.

Kunjungan Industri

Kunjungan industri ini kami laksanakan ketika kami memasuki semester 5. Tempat industri yang kami kunjungi adalah Jawa Pos dan J-TV.

Minggu, 11 Desember 2011

SURAT IBU UNTUK PARA AKTIVIS KAMPUS

"Dimana rumahmu Nak?"



Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.



Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.



Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..



Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?



Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?



Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..



Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?



Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..



Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.





Sumber : Catatan seorang teman di FB.

Selasa, 11 Oktober 2011

Situs Biting - Benteng Tertua dan Terpanjang di Indonesia yang Masih Terpendam

 

Ada peninggalan sejarah nusantara yang hingga kini masih terpendam dan belum dilakukan pemugaran serta penyelamatan di Lumajang-Jawa Timur. Ada sebuah benteng didusun Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono yang memiliki panjang 10 Kilometer, Lebar 6 meter dan Tinggi 1o meter peninggalan kerajaan Lamajang yang lebih tua dari kerajaan Majapahit dibiarkan rusak dan dibiarkan terpendam hingga kini.
Kerajaan Lamajang dikenal dalam prasasti Mula Manurung yang ditemukan di Kediri pada tahun 1975 dan ber-angka tahun 1177 Saka (1255 Masehi) diperoleh informasi bahwa NARARYYA KIRANA, salah satu dari anak Raja Sminingrat atau Wisnu Wardhana dari Kerajaan Singosari, dikukuhkan sebagai Adipati di LAMAJANG, kini menjadi Lumajang. Kerajaan Lamajang lebih terkenal lagi saat sang arsitek Kerajaan majapahit, Arya Wiraraja, mendapat bagian wilayah kekuasaan di Lamajang oleh Raden Wijaya dikarenakan membantu dalam perjuanganya ditahun 1295 Masehi. Benteng tertua dan terpanjang, dibangun kembali oleh Arya Wiraraja bersama Orang madura.


Sebagai ibu kota kerajaan Lamajang yakni di situs biting yang merupakan lokasi benteng tua dan panjan dikeliling 3 sungai alam yakni sungai Ploso (Timur), Bonduyodo (Utara) dan Winong (Barat), serta sungai buatan Cangkring (selatan). Meski sudah dilakukan penelitian 11 tahap oleh Balai Arkeologi Jogya dan BP3 Trowulan Jatim, didapat ada pembangian 7 Blok yakni Blok Keraton, Blok Jeding (Taman Sari), Blok Candi, Blok Randu, Blok salak, Blok Duren dan Blok Biting, tidak ada pemugaran dan penyelamatan.

Situs seluas 135 hektar, kini terus terancam rusak oleh manusian yakni adanya pertanian, pembangunan perumahan nasional (Perumnas) dan disebabkan alam yakni sungai. Situs biting yang merupakan benteng tertua, terbesar dan terpanjang di Indonesia ini, seakan-akan dibiarkan hancur dan musnah.
Jika Pemerintah Pusat, propinsi Jawa Timur dan Lumajang peduli dengan peninggalan yang maha besar ini, sangat banyak manfaatnya. baik segala ilmu pengetahuan, ekonomi dan lainya. Ini Sungguh ironis, sebuah peninggalan besar sejarah bangsa dibengkalaikan dan dibiarkan musnah.
Bangsa yang besar, adalah bangsa yang menghargai peninggalan sejarahnya. Mesir saja saat terjadi revolusi pemerintah dan politik, para aparat TNI dan Polisi mengamankan peninggalan sejarahnya seperti Piramid, SpinX dan perpustakaan sejarahnya.
 
Saya sebagai anak bangsa Indonesia (Orang Lumajng) miris sekali, peninggalan benteng terbesar, terpanjang dan tertua, lebih tua dari peninggalan Kerajaan Majapahit dibiarkan rusak dan nyaris musnah. Save Situs Biting..!